Pendidikan merupakan jembatan menuju kesuksesan. Siapapun yang hidup di dunia ini, berhak untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Untuk itu, tak disalahkan apabila setiap orang tua menjadi sangat hati-hati dalam menentukan sekolah untuk buah hatinya.
Menurut Ronny Preslysia, Public Relations Officer, Kharisma Bangsa, sekolah yang tepat dengan era globalisasi saat ini adalah sekolah yang menyelenggarakan pendidikan dengan kurikulum berstandar internasional, namun juga menekankan nilai-nilai akhlak yang mulia kepada anak didiknya. Sehingga dihasilkan insan cendekia dengan akhlak yang terpuji.
Ronny mencontohkan Kharisma Bangsa. ”Kharisma Bangsa didirikan dengan harapan mampu menyelenggarakan pendidikan berstandar global, tanpa mengesampingkan pembangunan karakter para siswanya,”kata Rony. Tentu saja, hal itu bukan sekadar isapan jempol semata. Implementasi misi pendidikan yang diemban Kharisma Bangsa pun secara konsisten telah diterapkan pada sistem belajar-mengajar sehari-hari.
Salah satu sistem pendidikan yang diterapkan Kharisma Bangsa adalah Moving Class (kelas berjalan). ”Moving Class merupakan sistem belajar-mengajar bercirikan siswa yang mendatangi guru di kelas, bukan sebaliknya,”terangnya. Sehingga, terdapat penamaan kelas berdasarkan bidang studi. Misalnya, Kelas Biologi, Kelas Bahasa, dan Kelas Fisika.
”Setiap kali subjek pelajaran berganti, maka siswa akan meninggalkan kelas, dan mendatangi kelas lainnya sesuai dengan bidang studi yang dijadwalkan,”terangnya. Moving Class, merupakan sistem pendidikan yang telah lama diimplementasikan diberbagai sekolah di luar negeri. Keunggulan sistem ini, para siswa lebih punya waktu untuk bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima pelajaran. Sementara para guru, dapat menyiapkan materi pelajaran dengan lebih baik.
Penerapan sistem Moving Class di Kharisma Bangsa, sejalan dengan keberadaannya sebagai salah satu sekolah mitra kerja Pasiad Indonesia (Pasiad). Pasiad sendiri merupakan sebuah lembaga solidaritas yang berasal dari Turki. ”Sejak awal Pasiad memiliki kepedulian yang besar terhadap dunia pendidikan. Tidak hanya di Turki, melainkan juga disejumlah negara kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, dan Eropa,”tuturnya.
Sementara keberadaan Pasiad di Tanah Air, mengemban misi untuk menjalin kerjasama dengan masyarakat Indonesia. Terutama, dalam membangun, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan pendidikan, sosial, dan budaya yang berorientasi pada peningkatan akhlak, dan kualitas keilmuan.
”Di Indonesia, Pasiad memiliki lima sekolah mitra, salah satunya Kharsima Bangsa. Di setiap sekolah mitranya, Pasiad memiliki kekhasan dalam menjalankan sistem pendidikannya. Termasuk, dengan penerapan sistem Moving Class,”terangnya.
Selain sistem Moving Class, kekhasan sistem pendidikan Pasiad yang turut diimplementasikan di Kharisma Bangsa adalah Bilingual System (sistem dwibahasa). Dengan komposisi 70 persen bahasa Inggris, dan 30 persen bahasa Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk keinginan menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional. Kekhasan lainnya adalah penerapan sistem Mother Class Program (program ibu kelas). Program ini, kata Ronny, diadakan untuk menjembatani informasi yang ada dari sekolah ke orang tua, dan sebaliknya. Sebagai implementasinya, dalam setiap kelas, dipilih satu orang orang tua atau wali murid untuk menjadi Ibu Kelas.
Kekhasan yang menjadi unggulan lainnya adalah adanya sistem asrama (boarding school). Sistem asrama di Kharisma Bangsa diperuntukan bagi siswa SMP dan SMU. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan sistem ini. Diantaranya adalah, mengoptimalkan waktu belajar, memupuk kedisiplinan, dan kemandirian pada diri siswa. Serta, memastikan anak berada pada lingkungan yang aman dari pengaruh-pengaruh buruk yang ada di lingkungan luar sekolah. Seperti, pergaulan bebas, dan narkoba.
Global
Era globalisasi merupakan era persaingan yang kompetitif. Untuk dapat bersaing, dan meraih sukses, mengenyam pendidikan di sekolah berstandar global adalah salah satu cara yang dapat ditempuh. Menurut Ronny, seperti sekolah mitra kerja Pasiad Indonesia lainnya, secara umum kurikulum yang diterapkan mengacu pada Kurikulum Nasional. Namun dalam implementasinya, Pasiad memperkaya khasanah sistem pendidikannya dengan kurikulum yang dikembangkan sendiri dan mengacu pada kurikulum internasional.
Namun, kurikulum internasional yang dimaksud tidak hanya merujuk pada kurikulum Turki saja. Namun juga, meramu kurikulum dari sejumlah negara lainnya. Tentu saja, yang diambil adalah manfaat positif yang dapat dipetik dari sejumlah kurikulum diberbagai negara tersebut. Dengan harapan, alumni dapat memiliki daya saing secara global.
Jumat, 06 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar